Kamis, 06 Mei 2010

MANAJEMEN PERMINTAAN

Pada dasarnya manajemen permintaan (demand management) didefenisikan sebagai suatu fungsi pengelolaan dari semua permintaan produk untuk menjamin bahwa penyusun jadwal induk (master scheduler) mengetahui dan menyadari semua permintaan produk itu. Manajemen permintaan akan menjaring informasi yang berkaitan dengan peramalan (forecasting), order entry, order promising, branch warehouse requirement, pesanan antar pabrik (interplant orders), dan kebutuhan untuk service part.
Sumber utama yang berkaitan dengan informasi permintaan produk, yaitu:
1. Ramalan terhadap produk independent demand yang bersifat tidak pasti (uncertain), dan.
2. Pesanan-pesanan (orders) yang bersifat pasti (certain)
Aktifitas suatu peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramalan, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan dapat menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal. Konsep dasar sistem peramalan dalam manajemen permintaan, pada dasarnya terdapat sembilan langkan yang harus diperhatikan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi dari sistem peramalan dalam manajemen pemintaan, yaitu:
1. Menentukan tujuan dari peramalan.
2. Memilih item independent demand yang akan diramalkan.
3. Menentukan horizon waktu dari peramalan (jangka pendek, menengah atau panjang).
4. Memilih model-model peramalan.
5. Memperoleh data yang dibutuhkan untuk melakukan peramalan.
6. Validasi model peramalan.
7. Membuat peramalan.
8. Implementasi hasil-hasil peramalan.
9. Memantau keandalan hasil peramalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar